Tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar. Tetepi sering juga ditemukan tumbuh liar di ladang atau di tepian sungai. Tumbuhan mangkokan jarang berbunga atau tidak pernah berbunga, dan sangat menyukai tempat terbuka yang banyak sinar matahari. Dan dapat tumbuh pada ketinggian 1-200m dpl.
Perbanyakan tanaman ini melalui stek, hanya perlu potongan batang, lalu ditanam di tanah hingga masuk sampai beberapa cm. Daun mangkokan berbentuk bulat, dengan bagian tepi menekuk ke atas, hingga menyerupai mangkok. Di beberapa daerah, daun mangkokan dikenal dengan nama yang berbeda-beda : godong mangkokan (jawa), mamanukan (sunda), puring (madura), mangko-mangko (makasar), papeda (ambon) dan masih banyak lagi.
Khasiat Daun Mangkokan :
1. Luka, daun mangkokan segar secukupnya dicuci bersih dan digiling halus. Taruh diatas luka, lalu dibalut. Ganti 2-3 kali sehari.
2. Rambut Rontok, daun mangkokan yang sudah tua dan segar dicuci bersih dan digiling halus.Tambahkan sedikit minyak kelapa sambil diaduk sampai seperti bubur, kemudian saring dan peras. Hasil perasan dioleskan ada kulit kepala sambil dipijat2 ringan. Biarkan sampai kering, lalu rambut dicuci sampai bersih. Lakukan setiap hari.
3. Susah Buang Air Kecil, daun mangkokan yang sudah tua dan segar direndam dalam air panas beberapa saat. Angkat, lalu hanga-hangat dikompreskan pada perut bagian bawah.
4. Radang Payudara, pembengkakan disertai bendungan ASI. Daun mangkokan yang sudah tua, diremas dengan minyak kelapa dan sedikit kunyit yang telah duparut. Panaskan diatas api, hangat-hangat di taruh di atas payudara yang membengkak.
5. Menghilangkan nafas tak segar dan bau keringat, ambil sebanyak 7 lembar daun mangkokan yang sudah tua dan segar, kemudian kukus atau dimakan mentah-mentah sebagai lalapan. Lakukan selama kurang lebih 7 hari, InsyaAllah bau mulut akan segera pergi.
Selain sebagai tanaman hias dan tanaman obat, daun mangkokan banyak juga dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dalam masakan. Daunnya yang muda enak dimakan. Di pulau Sumatra, biasanya dicampurkan dalam masakan Gulai Banak (otak). Selain itu daun yang muda bisa diolah menjadi campuran urapan mentah, campuran pepes maupun pecel. Aromanya khas, seperti daun kenikir, sehingga daun ini juga biasa digunakan untuk mengurangi aroma amis pada hidangan ikan, jeroan maupun daging.
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis :
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam tanaman ini antara lain, alkaloid, saponin, plafonoid, polifenol, lemak, kalsium, fosfor, besi, serta vitamin A, B1 dan C.
Sedangkan efek Farmakologisnya diantaranya anti inflamasi, anti radang, peluruh air seni (diuretik) dan anti rambut rontok.
sumber : Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2, H Arief Hariana. ATLAS Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I, Dr. Setiawan Dalimartha.
0 komentar